Baja Ringan Kian Dominan lebih ekonomis

SAMARINDA - Beberapa tahun terakhir, material konstruksi baja banyak diminati masyarakat di Kalimantan Timur, termasuk Samarinda. Selain lebih mudah didapat, material baja juga dianggap menguntungkan.

Lindu Pambayun, owner Buana Ekstra Power, salah satu pemasok konstruksi baja ringan di Kalimantan Timur mengatakan, minat masyarakat terhadap bahan baja mulai muncul sebelum tahun 2000-an. Karena masih dianggap tabu, saat itu, baru segelintir orang yang menggunakannya.

“Di Kaltim, malah baru ramai digunakan sejak 2008. Konsumennya pun masih didominasi perkantoran dan perumahan modern,” ulasnya.

Lindu menjelaskan, beragam alasan dikemukakan konsumennya, yang memilih baja dibanding material lain, seperti kayu. Selain perhitungan harga, kualitas baja pun dianggap lebih unggul.

“Sebenarnya tergantung spesifikasinya. Sama seperti kayu, baja pun ada yang kuat, ada juga yang kualitasnya rendah. Tapi kalau dari segi biaya, jelas lebih untung menggunakan baja,” papar pria yang memasok barang dari Semarang tersebut.

Keunggulan baja itu, lanjut dia, adalah tidak adanya biaya perawatan sepanjang pemakaian.”Jadi, meskipun lebih mahal saat dibeli. Konsumen yang memakai baja untuk materialnya akan diuntungkan secara jangka panjang,” terang Lindu.

Hal senada diungkapkan Setiawan, yang memasarkan bahan bangunan di CV Sumber Makmur, salah satu distributor di Samarinda. Peminat konstruksi baja ringan di Kota Tepian, kata dia, terus meningkat setiap tahunnya.

“Empat tahun terakhir, permintaan melonjak tajam. Setiap hari pasti ada permintaan, bahkan bisa sampai 300 batang untuk satu pembeli. Sebagian malah untuk dijual kembali, karena memang banyak diminati,” ucapnya.

Sama seperti Buana Ekstra Power, pria yang akrab disapa Wawan itu menuturkan, pelanggannya juga kebanyakan datang dari pengembang perumahan dan perkantoran. “Sebagian lagi adalah penggarap ruko dan tempat usaha, seperti rumah makan,” ulas dia.

Wawan menjelaskan, harga baja bergantung pada beberapa spesifikasi, seperti ukuran luas ruas baja. “Kalau di sini, paling besar adalah ukuran 75x80 sentimeter. Harganya 79 ribu per batang. Sedangkan panjang untuk setiap batang baja adalah sama, yakni 6 meter,” bebernya.

Wawan menambahkan, alasan ketahanan menjadi nilai tambah dari baja, dibanding menggunakan material kayu.  “Sekarang peminat kayu sudah hampir tidak ada. Terlebih, harganya juga sekarang sangat mahal. Belum lagi, risiko rusak karena dimakan rayap,” tutupnya. (*/man/lhl/k7)

0 Response to "Baja Ringan Kian Dominan lebih ekonomis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel